Visi Misi

Visi dan Misi UIN SGD Bandung


VISI-MISI DAN PENJELASANNYA

 

1.         Visi

Menjadi universitas Islam negeri yang unggul dan kompetitif berbasis wahyu memandu ilmu dalam bingkai akhlak karimah di Asia Tenggara tahun 2025

2.        Misi

Misi UIN Sunan Gunung Djati Bandung tahun 2020-2024 adalah sebagai berikut:

  1. Menyelenggarakan pengajaran, penelitian, dan pengabdian yang berkualitas dan relavan dengan kebutuhan nasional yang berdaya saing global.
  2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia yang cakap mental, spiritual, dan intelektual;
  3. Mengembangkan inovasi-inovasi dalam bidang pendidikan tinggi dan mengembangkan kemandirian lulusan.

3.        Tujuan

Tujuan UIN Sunan Gunung Djati Bandung tahun 2020-2024 adalah sebagai berikut.

  1. Mewujudkan pendidikan tinggi yang profesional, akuntabel, dan berdaya saing di tingkat regional Asia Tenggara dalam rangka memerkuat pembangunan nasional;
  2. Mewujudkan hasil proses perkuliahan, penelitian, dan kajian ilmiah berbasis wahyu memandu ilmu untuk mengembangkan pengetahuan dan teknologi;
  3. Mewujudkan sistem pendidikan untuk mengembangkan dan memberdayakan masyarakat menuju tatanan masyarakat yang maju, demokratis. dan berkeadilan.

A.       NILAI YANG DIKEMBANGKAN

Terdapat tiga nilai dasar yang dikembangkan oleh UIN Sunan Gunung Djati Bandung, yaitu:

  1. Religiosity
  2. Intellectuality
  3. Innovation

Penjelasan Nilai

UIN Sunan Gunung Djati Bandung menjadikan religiusitas (religiosity) sebagai strategi membentuk kebiasaan akademik, agar tercipta lingkungan dan kultur ilmiah yang memiliki tujuan, bermakna, dan bermartabat. Nilai religiusitas memandu pemahaman dan tindakan para civitas akademika UIN Sunan Gunung Djati Bandung untuk disesuaikan dengan ajaran agama yang diyakininya. Nilai religiusitas diproyeksikan untuk memengaruhi proses aspek afektif dan kognitif civitas akademika UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Nilai intelektualitas (intelectuality) dikembangkan oleh UIN Sunan Gunung Djati untuk mengawal setiap tindakan dan persepsi insan akademis kampus agar didasarkan pada pengetahuan. Pengetahuan dijadikan alat ukur kegiatan-kegiatan yang dikembangkan, tidak didasarkan pada kecenderungan emosional dan paradigma non rasional. Setuju dan tidak setuju atas suatu fenomena harus didasarkan pada pendekatan-pendekatan pengetahuan, sehingga dibangun berdasarkan nalar ilmiah. Nilai intelektualitas mengajarkan objektivitas dan keterbukaan dalam mengembangkan pengetahuan, sehingga dapat membentuk sistem akademik inklusif yang menerima pengetahuan dari mana pun. Nilai intelektualitas merupakan serangkaian proses pembentukan kapasitas para civitas akademika untuk terus lebih unggul, kompetitif, inovatif, serta menaati batasan-batasan moral dan kode etik. Nilai intelektualitas mengukuhkan kejujuran insan akademik untuk tidak melanggar kode etik pengetahuan dan kode etik tindakan dalam bentuk pelanggaran norma agama, sosial dan aturan yang berlaku.

Nilai inovasi (innovation) mengajarkan bahwa para civitas akademika UIN Sunan Gunung Djati Bandung untuk mengembangkan ide baru, pemikiran kreatif, dan imajinatif dalam pengembangan isi dan metode pengetahuan, serta mampu beradaptasi dengan perkembangan situasi dan kondisi. Nilai ini diproyeksikan dapat memandu civitas akademik untuk menciptakan sesuatu yang orisinal serta menerobos stagnasi dan kemapanan, sehingga pengetahuan yang dikelola dan dikembangkan memiliki dampak yang berarti bagi masyarakat. Nilai inovasi diciptakan untuk memenuhi ekspektasi masyarakat dengan berbagai perkembangan kondisi dan situasi yang dihadapinya, sehingga pengetahuan merupakan solusi bagi permasalahan hidup mereka.

B.       NARASI VISI

Kata kunci dari visi di atas adalah unggul, kompetitif, berbasis wahyu memandu ilmu, bingkai akhlak karimah, dan Asia Tenggara.

1.         Unggul

Visi ini menunjukkan UIN Sunan Gunung Djati Bandung harus memiliki keunggulan yang distingtif dalam berbagai aspek, terutama dalam menjalankan tridarma perguruan tinggi, yaitu pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

2.        Kompetitif

Kompetitif adalah Universitas memiliki kelebihan tertentu dibanding universitas-universitas lainnya, yaitu memiliki kinerja yang unggul pada bidang pengetahuan yang dikembangkan. Dalam hal ini visi Universitas adalah unggul dalam bidang ilmu-ilmu keislaman yang dipelajari, diteliti, dan diabdikan kepada masyarakat.

3.        Wahyu Memandu Ilmu

Wahyu Memandu Ilmu (WMI) adalah kerangka konseptual dan praktik pengintegrasian pengetahuan keislaman dengan pengetahuan umum.Wahyu Memandu Ilmu mengarahkan agar pengetahuan memiliki kepastian dalam hal hakikat, cara mendapatkan, dan kegunaannya. Wahyu Memandu Ilmu (WMI) merupakan landasan dan cara berpikir, yang menuntut bagaimana pengetahuan ditemukan dan dikomunikasikan,  yang dipetakan dalam delapan prinsip:

  1. Tauhid sebagai landasan pokok pengembangan keilmuan;
  2. Ayat Qur’aniyah dan Kauniyah sebagai sumber ilmu;
  3. Wahyu dan akal pada hakikatnya tidak bertentangan;
  4. Menolak pandangan dikotomis terhadap ilmu;
  5. Penolakan terhadap klaim yang menyatakan ilmu sebagai sesuatu yang bebas nilai;
  6. Penolakan terhadap ideologi saintisme;
  7. Ilmu sebagai sarana ibadah kepada Allah;
  8. Berorientasi kepada kemaslahatan umum.

4.        Akhlak Karimah

Akhlak karimah merupakan tujuan utama proses pendidikan pada berbagai jenjang, sebagaimana diamanahkan oleh undang-undang yang mengatur sistem pendidikan nasional. Akhlak karimah sebagai bagian dari visi universitas dibuat untuk memastikan bahwa lingkungan dan kultur ilmiah universitas lebih bermakna dan bermartabat, sehingga menciptakan alumni yang menyandang nilai yang dikembangkan oleh univesritas, yaitu spiritualitas, intelektualitas, dan inovatif.  Alat ukur untuk bagian visi ini tercermin dalam proses tridarma pendidikan tinggi para civitas akademika universitas yang mengembangkan keempat sikap kenabian:

  1. Jujur (Shiddiq)
  2. Taat aturan (Amanah)
  3. Cerdas (Fathonah)
  4. Tanggung jawab (Tabligh)

5.        Asia Tenggara

Asia Tenggara dijadikan parameter daya jangkau komunikasi eksternal universitas. Asia Tenggara dipilih berdasarkan pada potensi yang dimiliki oleh Universitas. Keunggulan dan kemampuan kompetitif universitas dalam menjangkau masyarakat Asia Tenggara akan diukur melalui parameter sebagai berikut:

  1. Mendapatkan pengakuan prestasi dari lembaga bereputasi di tingkat Asia Tenggara, baik institusi, tenaga pendidik, maupun mahasiswa;
  2. Memiliki kerjasama dengan industri di Asia Tenggara;
  3. Memeroleh dana-dana penelitian regional;
  4. Memiliki jaringan kerjasama dengan perguruan tinggi Asia Tenggara untuk pelaksanaan tridarma perguruan tinggi;
  5. Memiliki kelembagaan dan manajemen penelitian yang unggul dan berstandar regional Asia Tenggara;
  6. Keterlibatan para peneliti atau tenaga pendidik bermutu Asia Tenggara untuk bergabung di universitas;
  7. Memiliki sejumlah mahasiswa bermutu dari berbagai negara di Asia Tenggara yang menempuh pendidikan tinggi di Universitas;
  8. Lulusannya berprestasi dan diakui di tingkat regional Asia Tenggara.